(IM)PERFECT ME

Pernah ga kamu berpikir seperti ini?

"Ah, aku bodoh! Tidak sepintar dia."

"Aku malu, mukaku ga secantik dia."

"Wow, kariernya melesat dengan cepat. Ga seperti aku yang tidak berkembang."

"Aku harus kuat! Aku tidak boleh lemah!"

"Masak begini aja aku ga bisa?!"

Tanpa sadar, kita lebih sering menyemangati dan menguatkan orang lain

dengan kata-kata positif. Tapi, justru bersikap jahat pada diri sendiri.

Tanpa sadar, kita lebih suka mendengarkan ucapan orang lain.

Tapi, tidak pernah mendengar isi hati sendiri.

Tanpa sadar, kita terlalu bersemangat saat dimintai pertolongan oleh orang lain.

Tapi, tidak pernah peka pada diri sendiri yang sudah berteriak meminta pertolongan.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada diri ini?"

Tenang...

Kamu bisa menemukan jawabannya melalui buku ini:

(IM)PERFECT ME: Menghargai Diri Sendiri Tanpa Perlu Menjadi Sempurna

Dilengkapi dengan ilustrasi, tips & trik, panduan step-by-step, contoh kasus, dan lembar interaksi (worksheet).

Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan sistematis untuk membantu kamu

supaya bisa lebih memahami dan menghargai diri sendiri, serta bersikap 'bodo amat' di saat yang tepat.

Jadi bukan sekadar kalimat-kalimat motivasi saja, tapi isi buku ini juga sangat praktikal dan daging banget.

Di buku ini, kamu akan belajar lebih dalam tentang:

Aspek-aspek penting dalam mengenal diri sendiri: mulai dari memahami personal values-mu, minat bakat (RIASEC & Multiple Intelligences), kepribadian (MBTI, DISC, Big 5 OCEAN), kekuatan dan kelemahan, sampai tujuan hidupmu (IKIGAI).

Langkah-langkah dalam berdamai dan menghargai diri sendiri: mulai dari mengubah negative core beliefs, belajar memaafkan diri sendiri dengan metode 4R, body positivity & body neutrality, self-affirmation yang konstruktif, social comparison, self-compassion yang sehat, belajar bersyukur, sampai melakukan self-care.

Tips & trik dalam bersikap 'bodo amat': mulai dari konsep Hierarki Maslow, belajar membuat personal boundaries (healthy vs. porous vs. rigid), komunikasi asertif dengan metode I-statement, cara menolak yang baik, over-apologizing, mitos-mitos people pleaser, tips bersikap 'bodo amat' yang tepat sasaran, sampai memahami titik buta manusia.